BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 22 Januari 2011

SEJARAH DESA BAKUNG

Dahulu pada zaman keraton desa Bakung hanya berupa hamparan tanah yang luas. Pada suatu saat mengalami kebanjiran dan banyak bunga yang hanyut. Suatu ketika banjir sudah surut banyak bunga yang menyebar di hamparan itu.

Di suatu hari ada seorang nenek yang bernama buyut Canthik, beliau mendirikan sebuah gubug kecil di hamparan tanah itu. Dan ketika beliau sedang mencari rumput, beliau melihat banyak tumbuh bunga yang indah dan mempunyai ciri-ciri: daunnya lebar kira-kira sebesar telapak tangan orang dewasa, pohonnya pendek dan mempunyai bunga yang berwarna putih. Kemudian buyut Canthik itu memberi nama bunga itu menjadi bunga bakung.

Lama-kelamaan tempat tersebut bertambah penduduknya dan menjadi sebuah perkampungan, tetapi perkampungan tersebut belum mempunyai nama. Dan ketika buyut Canthik sudah meninggal, beliau dimakamkan di samping gubugnya dan masyarakat sekitar menamakan perkampungan tersebut menjadi desa Bakung karena di sekitar gubug buyut Canthik terdapat banyak bunga bakung.

Dulu ketika gubug buyut Canthik masih ada, masyarakat di desa Bakung mempercayai bahwa di gubug tersebut terdapat suatu mitos yaitu, ketika ada masyarakat di desa Bakung bermain judi di gubug buyut Canthik maka masyarakat tersebut pasti menang. Tapi dengan bergantinya tahun gubug itu hilang.

Desa Bakung dahulunya luas. Desa Ngrandu dan Perumnas Ngelowetan pun dahulunya menjadi satu dengan desa Bakung. Tetapi karena kebanyakan masyarakat desa Bakung belum mempunyai pendidikan yang layak, maka masyarakat desa Ngelowetan membeli sebagian hamparan tanah desa Bakung dengan harga yang sangat murah. Dan sekarang tempat tersebut menjadi milik desa Ngelowetan.

Sabtu, 15 Januari 2011

Kerispatih-Tertatih